Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Sesuatu Di Jalan

  • Tuesday, January 24, 2012
  • Gunmen
  • Labels:
  • Senin 28 Nopember 2011

    Diumur 21 tahun, apa yang bisa kuceritakan pada orang-orang? Aku rasa membosankan kalau harus membahas ttg politik, aku takut jadi orang yang tua sebelum waktunya. Kalau Cinta? Haa, aku bukan orang yg melankolis. Cuma cerita ttg jalan-jalanku diatas sepeda motor yang cukup menyenangkan yang bisa aku bagi diumur segini. Dibanding bocah jamanku, bocah jaman sekarang cenderung diam dirumah sambil menghabiskan waktu didepan TV atau main video game. Cerita ini aku tulis diblog pribadiku agar kelak anakku membaca dan sadar kalau menghabiskan waktu bersama teman diluar sangat indah dan menyenangkan.

    Jalan panjang dari Singaraja menuju Denpasar. Hari itu tak cukup cerah, bahkan cenderung mendung, akan tetapi keputusan untuk balik ke ibu kota ga bisa di ganggu gugat. Barang sudah dikemas, motor sudah panas dan kekasih dirumah sudah cemas (halaah), sekali menggeber gas, 60 km/jam terlampaui. Aku ambil rute arah bedugul yang penuh liku dan jurang terjal. Nasib memang lg kurang baik, baru jalan beberapa menit hujan tumpah ruah membasahi jalan memaksa aku untuk menepi.

    Hujan memang banyak mengambil peran disini, ada sekitar 4 kali aku menepi karnanya dan membuat aku menempuh 5 jam perjalanan (biasanya 2-3 jam sudah sampai). Tapi berkat hujan ada beberapa momen yang berhasil aku abadikan pakai kamera HP, hasil ga sebaik kualitas DSLR'nya anak-anak alay memang n' para profesional akan meludah diatasnya tp momen waktu itu yang bikin foto-foto ini ttp indah (setidaknya untuk aku).

    Saat aku lihat bocah ini, aku kembali merasakan kegembiraan dalam hujan-hujanan, saat lihat pemuda diatas motor itu aku merasa seperti "waaah sialan HP ku bisa basah kena hujan".  Semakin tua semakin banyak yang kau kawatirkan

    Toko oleh-oleh kecil di Gitgit yg dibangun tahun 1997.

    Aku singgah sebentar di Gitgit Waterfall. Tempat yang akan selalu indah. 

    Oh iya, di Gitgit ada satu penjaga toko oleh-oleh yang cantik. Mirip sama seorang adik kelas dulu yang jadi primadona angkatan. Beauty is everywhere.
    Tak Peduli
    Persaudaraan yang hangat ditengah guyuran hujan. Seems somebody forgot to wearing any pants
    Kau tahu, saat anak-anak kau bisa bermain dimana saja (walaupun tanpa celana).

    Terimakasih banyak buat Andri Juniawan dan keluarganya yang sudah baik hati memberikan tempat menginap buat dua gelandangan menyedihkan ini. You're such a great friend. Oh iya, rambutan yang nikmat brother.
    And buat Wirya Suta, you're the most badass fucked up friend ever..
    • Share

    0 comments:

    Post a Comment

    (c) All Right Reserved 2011 This Is who I really am. Blogger template by Bloggermint