Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Gus Dur; Wit and Wisdom

  • Saturday, September 15, 2012
  • Gunmen
  • Labels:

  • gambar dari setobuje.multiply.com
    Tanggal  4 bulan 8 (dalam hitungan kalender Hijriah) tahun 1940, Abdurrahman Addakhil atau yang dunia tahu dengan nama K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur. Beliau lahir di lingkungan keluarga NU (Nahdatul Ulama), kakeknya K.H hasyim Asy’ari (dari pihak ayah) dan K.H. Basri Syansuri (dari pihak ibu) adalah dua pionir pendiri NU sementara Wahid Hasyim, ayah Gus Dur, adalah menteri agama Indonesia yang pertama.
                    “Sosok pemimpin yang akan dirindukan dunia” Time Magazine

    Pejuang kebebasan berekspresi, mungkin cap tersebut pantas disematkan padanya, kemampuan fisiknya yang terbatas tidak menghalangi Gus Dur menyebarkan ajaran demokrasi, pluralisme dan toleransi ke semua aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Mungkin tidak semua orang sadar, Gus Dur adalah presiden Indonesia pertama yang dipilih melalui pemilihan yang demokratis. Indonesia, pada masa beliau menjabat masih dalam periode transisi antara tradisi pemerintahan model orde baru ke jaman reformasi, hal tersebut menjadi alasan Gus Dur kerap mendapat tekanan politik, disamping gaya pemerintahannya yang sering mengabaikan protokoler dan suka mencari jalan alternatif pemecahan masalah. Ditengah tekanan politik terhadapnya, Gus Dur tetap konsisten menjunjung prinsip pluralismenya, Ia menetapkan Imlek sebagai hari libur. Bahkan setelah tidak menjabat sebagai presiden beliau tetap memperjuangkan kebebasan berekspresi salah satunya yang terkenal adalah dukungan terhadap Goyang Inul, Gus Dur bilang goyang Inul tidak melanggar Undang-undang. Gus Dur adalah tokoh yang keras membela kaum Ahmadiyah dan menentang gerakan Islam radikal.
    Di sisi lain, sosok Gus Dur dikenal sebagai orang yang santai dan gemar melontarkan kata-kata lucu namun bermakna. Beberapa memorable quote dari beliau antara lain:

    70% negara kita adalah air laut, jadi kenapa kita mengimpor garam? Tak masalah menjadi bodoh, tapi jangan sengaja menjadi tak peduli.

    Ini tim yang ideal, Presidennya ‘ngga bisa lihat, wakilnya ‘ngga bisa ngomong. – Komentarnya tentang kepemimpinan bersama Megawati.

    Kalau dulu saya bilang DPR itu seperti anak TK, sekarang saya bilang seperti play group.

    Democracy is not only not haram (forbidden) in Islam but is a compulsory element of Islam. Upholding democracy is one of the principals of Islam, which is syuro (assembly).

    Gus Dur selalu berupaya membuka hubungan Indonesia dengan Israel, salah satu kutipan hasil wawancara media Israel (Haaretz.com) terhadap Gus Dur di tahun 2004:

    Haaretz: "You are known in Israel as a friend. This is unusual for an islamic leader."
    Gus Dur: "I think there is a wrong perception that Islam is in disagreement with Israel. This is caused by Arab propaganda. We have to distinguish between Arabs and Islam. Some people in Indonesia claimed that I was a stooge for  the West, but the fact that I am gaining in popularity all the time dispell this idea, and shows this is the view of only a small minority of the elite. I always say that China and the Soviet Union have or had atheism as part of their constitution, but we have long-term relationships with both these countries. So then Israel has a high regard for God and religion. There is then no reason we have to be against Israel."


    Seminggu setelah ziarah ke makam kakeknya, Gus Dur kembali lagi ke Jombang untuk selamanya. Gus Dur wafat tanggal 30 Desember 2009 dimakamkan di Tebuireng, Jombang, di samping makam kakeknya K.H. Hasyim Asy’ari. Sang bapak Tionghoa telah berpulang dan apa yang beliau perjuangkan tentang demokrasi, pluralisme, kebebasan berekspresi akan terus berlanjut di generasi berikutnya.

    “Gitu saja kok repot.”




    Satria PG
    • Share

    0 comments:

    Post a Comment

    (c) All Right Reserved 2011 This Is who I really am. Blogger template by Bloggermint