Denpasar 12/11/12
Langit sore yang temaram di kota
ini. Kalau aku duduk-duduk bengong sendiri sambil dengar lagu “It’s a hard life”
dari Queen seperti sekarang, pikiran biasanya kemana-mana. Tapi sekarang malah
pikiranku jadi stuck. Hitam.
****
![]() |
bird in the sky. Pic from google |
Tidak ada tujuan pasti kenapa
seorang berandalan sepertiku sampai menulis curahan hati seperti ini, selain hanya
mencari kepuasan hati, biar plong, saat-saat seperti ini lah aku merasa harus
menulis. Kesannya cengeng atau apalah itu aku tak terlalu peduli, asal tahu
saja, pria sejati tahu bagaimana mengungkapkan perasaan.
Haha :D
Haha :D
Kehilangan, suatu kata yang
maknanya dalam. Dasar katanya “cuman” hilang, biasanya kita pakai untuk
melengkapi keterangan benda, dompet yang hilang, kunci motor yang hilang. Tapi
setelah di tambah imbuhan ke-an kok rasanya
beda ya.
“Iya! Karena kamu mengkaitkannya dengan perasaan.” Kata
alter egoku.
Semua orang pernah kehilangan,
setiap orang pernah merasa jatuh, aku merasa kehilangan, aku merasa jatuh.
Begitulah hati, hati memang tak pernah mau dengar logika kalau masalah cinta.
Saat otak berkata dengan simpel “lupakan saja.” , hati malah berbisik panjang
lebar, “Ingat saat kamu berdoa bersama sambil pegang tangannya? Saat lawakan
garingmu sukses bikin dia ketawa? Waktu marah tapi masih saling perhatian?”.
Diantara dua suara dikepala yang saling perang, dirimu tersudut di pojok ruang
jiwa sambil nahan sebak di dada. Hiperbolis kah? Tidak. Tapi harus berani aku
bilang "It's just a simple fact of life, it can happen to anyone."
Kegagalan memang bukan hal
menyenangkan, walaupun diberi satu juta alasan. Gagal tetap saja gagal, and
I’ve only got myself to blame. Kenapa sebelumnya tidak seperti inilah, kenapa
dulu tak seperti itu lah, macam-macam. Sahabatku berkata, “kamu mungkin
menganggap dia yang terbaik, tapi apakah dia sebaliknya?” jawabannya: tidak. Sederhana.
*****
Hardest part is always “letting go”.
Dulu sekali, aku pernah nulis,
“do not get too attached to things, learn to let go.” Sekarang aku sadar aku bukan
murid yang baik dari tulisanku sendiri. Ini sebenarnya simpel, hanya sekedar bagian dari tumbuh dewasa, you win - you lose, it’s
a chance you have to take with love. Regret is always there, but I'll always
live for tomorrow, I'll look back on myself and say I did it for love.Yes I did
it for love.
*I’ll always remember , how
sunshine brighten up my face.
-baik-baik semuanya
0 comments:
Post a Comment