Well, this is first post. Biasanya hal pertama tidak selalu berjalan dengan baik. Tapi kerja besar tidak akan ada tanpa permulaan :).
Ngomong-ngomong tentang kebiasaan, ada hal yang biasa orang-orang kerjain saat bengong nunggu, dengerin musik. Yah tidak bisa disangkal sih, soalnya musik sudah jadi lifestyle. Dari jaman eyangnya Bung Karno main kelereng, musik itu sudah eksis, jadi ‘ngga heran kalo kebiasaan ini "abadi".
Beberapa orang percaya (termasuk saya) kalau musik itu bisa menenangkan jiwa dan bikin mood juga hasrat tambah bergairah (bikin orang galau tambah galau juga sih). And Kalau diperhatiin, musik sebenarnya juga bisa mewakili umur orang yg mendengarnya. Lagu anak-anak nih misalnya, musiknya gembira, lirik yang ringan yang kalau seumuran kita denger bisa bikin geli sendiri (contoh: tikus makan sabun, si komo lewat, di obok-obok dll). Kalau buat kaula muda diwakilin sama musik punk, metal, rock beserta kerabat-kerabatnya. Isinya? ya tentu kata-kata pemberontakan, penyampaian jati diri, petualangan, dan kadang-kadang.. ehhem, cinta. Saat kita sudah bangkotan dan jompo, tinggal musik-musik lembut yang penuh kata-kata bijaksana yang bisa kita nikmatin, kesannya sih kurang lebih begini “kakek kan udah mau mati, jadi dengerin yang adem-adem aja. 'Ngga usah cari penyakit ”.
Percaya atau ‘ngga memang seperti itu keadaan dilapangan. Seorang teman pernah cerita tentang saudaranya yang mantan penikmat musik cadas, makanannya Slipknot, Nirvana dan kawan-kawannya. Tapi belakangan musik yang didengerin malah terbalik 180 drajat; sebangsa Ebit G. Ade yang bikin Kurt Cobain kelelep di telaga warna.
Perlahan tapi pasti jiwa muda suatu saat akan lewat buat kita, nikmati kemudaan sebelum mati.
2 comments:
saya berani memastikan bahwa saya pertamax yang mengetahui blog ini n komen.... hahahaha
tengkyu mate,, tp ini terlalu dini untuk dipublish..
Post a Comment